Penjabat Bupati Manggarai Timur Dukung Upaya APKASI Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program BIE-D
Manggarai Timur – Berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Manggarai Timur, yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, menunjukkan perkembangan positif dalam hal partisipasi masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Upaya ini terus didorong oleh Pemerintah Kabupaten untuk memastikan lebih banyak generasi muda mendapatkan akses pendidikan yang lebih tinggi.
Penjabat Bupati Manggarai Timur, Ir. Boni Hasudungan Siregar, menyatakan bahwa masih banyak anak-anak Manggarai Timur yang belum memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Banyak di antara mereka adalah generasi muda yang cerdas dan memiliki potensi besar.
Dalam konteks ini, Boni Hasudungan Siregar menyambut positif sosialisasi program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah (BIE-D) yang diadakan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN). Acara sosialisasi ini berlangsung dari Jumat hingga Selasa (18-22/10) di Aula Sekda Kabupaten Manggarai Timur.
Boni mengingatkan kepada para peserta sosialisasi untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh APKASI dan YPAN. “Jika kita melewatkan kesempatan ini, kita akan tertinggal jauh dibandingkan dengan kabupaten lain,” tegasnya.
Program BIE-D adalah inisiatif beasiswa yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia sebagai bagian dari rencana pembangunan jangka panjang nasional menuju Indonesia Emas 2045. Program ini memiliki tiga skema, yaitu Program Reguler, Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), dan beasiswa untuk studi di perguruan tinggi luar negeri.
Dr. Himmatul Hasanah, M.P., Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan, menyampaikan bahwa APKASI memberikan kesempatan kepada generasi muda di Manggarai Timur untuk mengembangkan kualitas diri mereka. Untuk Kabupaten Manggarai Timur, APKASI menyediakan 50 kuota beasiswa untuk program reguler, 15 kuota untuk studi di luar negeri ke negara-negara seperti China, Mesir, Turki, dan Korea, serta 100 kuota untuk program RPL bagi pendidikan ASN/non-ASN dan perangkat desa.
Himmatul Hasanah menambahkan bahwa APKASI akan terus menjalin sinergi dengan Pemerintah Provinsi dan pihak-pihak terkait lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan program ini berjalan dengan baik sesuai dengan visi pendidikan nasional.